Laut Losari Busuk, Pj Walikota Iqbal Berang

INFOSULSEL.COM, MAKASSAR— Laut Pantai Losari tercemar. Airnya berwarna hitam. Aromanya pun bau busuk. Ini memaksa Penjabat Walikota Makassar Iqbal Suhaeb harus memungut sampah di sekitar proyek reklamasi CPI.

Perubahan warna air dan aroma busuk terjadi sejak pantai bagian barat kota Makassar itu direklamasi. Wisatawan yang menikmati senja di Pantai Losari, pun mengeluh. Aroma bau busuk menusuk hidung.

Bacaan Lainnya

Pemandangan  makin tidak elok. Sebab berbagai jenis sampah mengapung menghiasi ikon kota Makassar ini. Tak sedikit yang mengendap di dasar laut. Di antara sampah-sampah itu kebanyakan sampah plastik. Untungnya sunset di Pantai Losari masih nampak indah.

Kondisi ini membuat Penjabat Walikota Makassar Dr M Iqbal S Suhaeb, gerah. Ahad (7/7/2019) pagi usai shalat Subuh ia turun langsung. Iqbal tercengang.

Sesekali ia menutup hidungnya. Kepalanya menggeleng menyaksikan sendiri kondisi Laut Losari yang tidak seindah dulu lagi. Tak seindah saat Iqbal menghabiskan waktunya bermain di pantai ini kala ia masih remaja, dulu.

Iqbal terenyuh. Beberapa kali ia menarik napas panjang. Menyesali sikap orang yang tidak bertanggungjawab yang membuang sampah seenak perutnya. Diraihnya kantong sampah hitam. Lalu ia mulai memungut sampah-sampah yang berserakan di hadapannya.

Iqbal tak sendiri. Ia ditemani sejumlah staf Pemkot Makassar. Takbm ketinggalan sejumlah wartawan. Juga ada Camat Ujungpandang, Andi Patiware beserta tim Satgas Kebersihan. Iqbal menyusuri laut Losari menggunakan perahu Pattasaki, perahu khusus pengangkut sampah laut.

Pj Walikota Makassar Iqbal Suhaeb menggunakan perahu sampah Tangkasaki menjaring sampah. Sekali mendayung berkunjung-kubik sampah dijaring.(FOTO : HUMAS PEMKOT MAKASSAR)

Sekitar satu jam ia berkeliling, mendayung lepa-lepa kembar itu sembari menjaring sampah yang masih bertebaran di laut hingga sampai ke bibir laut kawasan reklamasi CPI.

Di situ Iqbal tampak miris. Lagi-lagi di depan matanya ia melihat tumpukan berbagai jenis sampah terdampar di bibir laut. Ada popok baby, gelas plastik bekas, styrofoam dan masih banyak lagi. Bahkan lengkap dengan lemari.

“Air laut Losari menghitam karena tidak adanya pertukaran air secara normal. Sebab terhalang bangunan CPI. Tidak ada jalur pembuangan. Ikan – ikan mati. Tidak ada lagi orang yang memancing. Baunya luar biasa menyengat,” cetus Iqbal sembari menutupi hidungnya.

Ia menegaskan segera menyurati pengembang CPI agar pencemaran tidak berlanjut.

“Ini tidak bisa dibiarkan. Menjaring sampah saja tidak cukup. Itu bukan solusi yang tepat. Tapi bagaimana mengembalikan pertukaran air secara normal seperti dulu agar warna air dan aroma bau busuk bisa diatasi,” tegas Iqbal.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, Rismayani Madjid mengaku bersama timnya sudah pernah melakukan peninjauan di bibir pantai kawasan reklamasi itu.

“Masalah ini memang menjadi perhatian serius DLH kota Makassar. Kami sudah agendakan untuk melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi dan Kementrian Lingkungan Hidup untuk mengatasi masalah ini,” jelas Maya, sapaan mantan Kadis Pariwisata kota Makassar ini kepada INFOSULSEL.COM, Ahad pagi.

Pelibatan para ahli, lanjut ibu tiga anak ini sangat diperlukan untuk mencari solusi.  Maya mengagendakan  akan bekerja sama dengan pihak perguruan tinggi. Salah satunya adalah Universitas Hasanuddin (Unhas).

Diakui Maya tercemarnya laut Losari akibat terjadinya penyumbatan pada proyek reklamasi CPI.(Asril)

Pos terkait