INFOSULSEL.COM, MAKASSAR | Pemilihan anggota legislatif (pileg) pada Pemilu 14 Februari 2024, sisa menghitung hari. Persaingan berebut kursi makin ketat. Para calon anggota legislatif (caleg) mulai harap-harap cemas. Terutama para caleg incumbent.
Caleg-caleg incumbent dihantui ketakutan akan kehilangan kursi. Apalagi banyak pendatang baru dari kalangan millenial jadi rival. Selain usia masih muda, rata-rata mereka lebih berkualitas dibanding seniornya.
Ketakutan para incumbent memang wajar. Apalagi para incumbent yang sudah lama menikmati fasilitas mewah dua sampai tiga periode. Sayangnya, mereka tidak mampu bekerja secara maksimal untuk kepentingan rakyat. Selama duduk jadi wakil rakyat, mereka tidak mampu memenuhi janji-janjinya selama masa kampanye, dulu.
Demi mempertahankan kursinya, para incumbent melakukan berbagai cara. Salah satunya menggandeng saudaranya bertarung di dapail dan partai yang sama. Salah satunya di dapil Sulawesi Selatan (Sulsel) 2 atau Makassar B pada pemilihan anggota legislatif (pileg) DPRD Sulsel 2024. Dapil ini meliputi kecamatan Panakkukang, Manggala, Tamalanrea dan Birngkanayya ada Haidar Madjid. Dia caleg incumbent. Kinerjanya banyak disoroti warga. Di dapil ini memang terjadi persaingan ketat.
Salah satunya caleg incumbent, haidar madjid. Demi mengamankan kursinya Haidar merestui adik iparnya, Muhdar Amir ikut bertarung di dapil dan partai yang sama, Partai Demokrat. Haidar di urutan 1 dan Muhdar di urutan 4.
Dari enam kandidat caleg Partai Demokrat, Harpen Ali yang jadi saingan Haidar memang menjadi mesin suara. FDi dapil ini ada tiga kandidat lainnya. yakni Nurlinda Salengke, Deddy Octo dan Rizqa Aulia.
Di dapil Makassar B, Harpen Ali berada di nomor urut 3. Harpen Ali merupakan putra dari pendiri dan Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel pertama, A Reza Ali. Pengusaha dan tokoh politik ini juga merupakan salah satu deklarator Partai Demokrat bersama Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Harpen Ali merupakan pendatang baru yang memang patut diperhitngkan. Kehadirannya di dapil ini bakal menjadi batu sandungan bagi Haidar Madjid. Sebab dia merupakan mesin suara bagi Partai Demokrat, partai yang didirkan oleh ayahnya, Reza Ali.
Haidar tampaknya tidak ikhlas kursinya direbut kader lain. Diduga dia sengaja mengizinkan adik iparnya ikut bertarung sebagai bagian dari strategi mengamankan kursinya. Dengan demikian Harpen Ali harus rela dikeroyok oleh dua kakak berdik itu.
Namun Harpen Ali tak pernah gentar. Apalagi sejak kecil Reza Ali, sang ayah mendidik putranya itu sebagai seorang petarung dan mandiri.
