INFOSULSEL.COM, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui Dinas Sosial telah memvalidasi sekitar 50 ribu-an data masyarakat Makassar yang terdampak covid-19. Mereka ini yang akan menerima paket sembako.
Bantuan sosial berupa sembako bagi masyarakat terdampak covid-19 telah disitribusi oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar sejak Senin (21/4/2020). Penjabat (Pj) Walikota Makassar Iqbal Suhaeb langsung memimpin pembagian sembako didampingi Komandan Kodim 1408/BS Kolonel (Inf) Andriyanto dan kadis Sosial Mukhtar Tahir.
Lokasi pertama yang di kunjungi yakni di Kelurahan Ballaparang Kecamatan Rappocini. Bantuan sosial ini lakukan secara door to door. Difokuskan bagi warga yang terdampak corona seperti pemulung, pengamen dan juga masyarakat yang di rumahkan oleh perusahaan tempatnya bekerja.
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Makassar Mukhtar Tahir meminta masyarakat untuk tidak khawatir karena stok sembako yang disiapkan Pemkot Makassar sekitar 60 ribu sembako.
“Saat pembagian hari pertama ada 30 ribu data dari 50 ribu-an data yang masuk telah kami validasi. Insya Allah untuk stok sembako yang kami siapkan akan cukup untuk masyarakat terdampak covid-19,” jelas Mukhtar Tahir,” Kamis (23/4/2020).
Menurut Mukhtar sampai Kamis pagi ada penambahan data 20 ribu lagi. “Jadi total sudah 50 ribuan data yang masuk dan sudah tervalidasi. Kami akan turun kembali membagikan sembako ke masyarakat yang sudah terdata mulai Jumat besok,” katanya.
Mukhtar mengaku paket sembako yang sudah didistribusi sejak Senin (21/4/2020) belum sampai 30 ribu.
“Sambil kami validasi data Kartu Keluarga (KK) yang masuk, sembako juga terus kami distribusi sesuai data yang ada agar tidak ada masyarakat yang menerima dobel,” ujar Mukhtar Tahir.
Rencananya Dinas Sosial Kota Makassar kembali akan menstribusikan sembako ke masyarakat Jumat (24/4/2020) besok bertepatan dengan hari pertama Ramadhan 2020. Mukhtar menjamin masyarakat berdampak covid-19 yang telah menyetor KK-nya dipastikan akan mendapatkan bantuan sosial.
“Jangan khawatir, Insyaa Allah cukup,” katanya.
Mukhtar mengaku akan terus melakukan penginputan data penerima bantuan sosial. Penyaluran bantuan tidak hanya diberikan kepada masyarakat umum saja namun bantuan yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun para pekerja yang dirumahkan.(riel)
