INFOSULSEL.COM, MAKASSAR — Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah mengingatkan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk tidak berpihak kepada salah satu calon pada Pilwali kota Makassar.
‘”Saya ingatkan kepada seluruh ASN untuk tidak ikut-ikutan berpolitik praktis. ASN harus netral. Jangan pernah ada yang berpihak kepada calon walikota pada Pilwali Makassar. Kalau terbukti, sanksinya pemecatan,” tegas Nurdin Abdullah saat memberikan sambutan pada HUT Kota Makassar ke-412 di Lapangan Karebosi, Sabtu (9/11/2019) pagi.
Di kesempatan yang sama mantan Bupati Bantaeng dua periode ini juga menegaskan bahwa istrinya Liestiatty F Nurdin yang selama ini ikut membantunya sebagai Ketua Penggerak PKK Provinsi Sulsel tidak ada niat maju sebagai Walikota Makassar.
‘’Dari dulu istri saya selalu berada di tengah masyarakat. Selama 10 tahun saya Bupati di Bantaeng, istri saya lebih banyak keliling sampai ke desa-desa di banding saya. Sampai sekarang pun kebiasaan itu terus dilakukan. Jadi saya tegaskan sekali lagi bahwa istri saya tidak akan pernah mau maju jadi walikota Makassar,” tegas Nurdin Abdullah.
Penegasan tersebut disampaikan NA, akronim nama sang gubernur guna menampik kencangnya berita hoax yang menyebutkan jika sang istri tertarik dalam konstalasi politik di ibu kota Sulsel pada 2020 mendatang.
Sebelumnya putra bungsu NA, Fathul Fauzi Nurdin, juga pernah diisukan bakal maju dalam bursa kandidat pemilihan Walikjota Makassar dan kandidat Bupati Gowa pada Pilkada 2020 mendatang.
Namun isu itu ditepis Uji, sapaaan akrabnya. Ia menyebut berita tersebut adalah hoax. Ia mengaku sama sekali tidak berminat, dan tahu diri akan kemampuan dirinya.
Di usianya yang masih terbilang muda Uji lebih memilih fokus memikirkan bisnis dan peluang berkarya di sektor lainnya.
(Riel)
