INFOSULSEL.COM, MAKASSAR- Tarik ulur pengadaan helikopter senilai Rp 31 miliar terjadi dalam rapat pembahasan anggaran di Komisi E, DPRD Sulsel, Selasa (26/11/2019).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Sulsel, H Syamsibar mengaku anggaran pengadaan Helikopter senilai Rp 31 miliar belum cukup, lantaran adanya biaya pemeliharaan dan operasional operator yang kemudian harus ditanggulangi pasca pembelian.
Kendati demikian Syamsibar mengaku pengadaan helikopter merupakan program yang penting untuk direalisasikan, mengingat wilayah di Sulsel rawan bencana.
“Berdasarkan pengkajian BMKG, Sulsel ini masuk zona merah rawan bencana, utamanya banjir dan longsor. Dan Tanda-tandanya sudah mulai ada disejumlah daerah dengan munculnya puting beliung,” ungkap Syamsibar dihadapan para Anggota Komisi E.
Meski begitu sejumlah Anggota Komisi E termasuk Irfan AB (PAN), Haidar Majid (Demokrat) dan Ismail Bactiar berharap pengadaan helikopter yang diusulkan Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah melalui Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel dapat di batalkan.
“Dari segi pasca pembelian helikopter, itu butuh biaya sekitar 60 persen untuk pemeliharaan. Olehnya itu juga, mungkin kita sepakat di komisi E ini bahwa posisi helikopter ini sama posisinya dengan renovasi Stadion Mattoanging, jadi mungkin perlu kita keep dulu,” ungkap Politisi PAN Irfan AB.
Olehnya kedepan pembahasan pengadaan helikopter ini akan dibahas lebih lanjut di badan anggaran (Baggar) untuk menentukan jadi tidanya pengadaan heli tersebut. (Dir)