Berburu Tiket PON XX Papua, Petinju Sulsel Siap Bertarung di Pra PON Bogor

Petinju Sulsel (sudut merah) yang turun di di kelas 64 Kg, Daud Fairyo memukul jatuh petinju NTB pada Kejurnas Pra PON XX seri I di Ternate.(FOTO: SRI SYAHRIL)

INFOSULSEL.COM, MAKASSAR —  Petinju Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali akan bertarung pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PRA PON XX seri II Wilayah Tengah dan Timur  2019.  Tambahan tiga tiket menuju PON Papua jadi target utama.

Ketua Pengprov Pertina Sulsel Adi Rasyid Ali dan Pengkot Pertina Makassar M Tawing.(FOTO: SRI SYAHRIL)

Tim tinju Susel berkekuatan 10 orang akan meninggalkan Makasar menuju Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019) pagi.  Kejurnas Tinju Pra PON seri II akan berlangsung di GOR Laga Satria Komplek Stadion Pakansari    Cibinong – Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 12 sampai 20 Desember 2019.

Bacaan Lainnya

Bagi petinju Sulsel ini merupakan kesempatan untuk menambah tiket menuju PON XX di Papua Oktober 2020 mendatang.

Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Pertina Sulsel, Adi Rasyid Ali optimis petinju binananya bisa meraih minimal tiga tiket ke PON XX Papua.

‘’Kami target minimal bisa bawa pulang tiga untuk menggenapkan delapan tiket menuju PON XX di Papua tahun depan,” kata Ketua Pengprov Pertina  Sulsel, Adi Rasyid Ali.

Hal senada dikatakan manajer tim tinju Sulsel M Tawing. Ketua Pengurus Pertina Kota Makassar ini, menilai target tiga tiket di seri II ini sangat realistis. Sebab petinju yang ikut berterung merupakan atlet-atlet yang tidak lolos di seri I di Ternate.

‘’Kalau melihat peta kekuatan yang ada,  saya optimis Sulsel bisa menambah minimal tiga atletnya lolos ke PON di Papua. Itu target minimal kami. Tapi saya yakin kami bisa meraih lebih dari itu,’’ timpal M Tawing.

Petinju Sulsel (sudut biru) Haris Mongga yang turun di kelas 91 Kg melepaskan pukulan ke wajah petinju Bali.(FOTO: SRI SYAHRIL)

Sayangnya kekuatan tim Sulsel di ajang ini sedikit berkurang. Itu karena tiga atletnya absen di Kejurnas kali ini. Mereka adalah Alex Tatontos, Muh Idris dan Abd Sada.

Dengan demikian kesempatan Alex untuk hattrick meraih medali emas pupus setelah terkendala regulasi Association Internationale de Boxe Amateur (AIBA), yakni badan tinju yang menaungi tinju amatir dunia.

Petinju yang turun di kelas 81 Kg dan peraih dua medali emas berturut-turut, PON XVIII 2012 Riau dan PON XIX 2016 Jawa Barat ini absen karena di Pra PON seri I di Ternate ia kalah KO dari petinju NTT, M Rudal.

Sementara Muh Idris, juga absen karena di waktu yang bersamaan ia tengah bertugas di Papua. Petinju yang turun di kelas 60 Kg pada Pra PON Ternate ini merupakan salah satu atlet andalan Sulsel. Ia berprofesi sebagai anggota TNI Angkatan Darat dan bertugas di YPR 433 Kostrad.

Petinju lainnya adalah Abd Sada. Ia juga anggota TNI ADS yang bertugas di Denma Divif 3 Kostrad. Sada sebe;umnya turun di kelas 69 Kg. Tapi gagal di Pra PON seri I Ternate.

‘’Ini yang kami sesalkan. Padahal Alex salah satu petinju andalan Sulsel. Tapi Pengurus Pusat Pertina sudah menegaskan kepada kami kalau Alex tidak bisa ikut di Pra PON  Bogor,” jelas ARA, sapaan Wakil Ketua DPRD Kota Makassar, ini.

Meski demikian tim pelatih Sulsel Albert Lala’ar dan mantan petinju Sulsel peraih medali emas PON dan SEA Games, Dufri Masihor tetap optimis anak binannya mampu memenuhi target yang diberikan oleh Pengprov Pertina Sulsel. Apalagi  petinju yang ikut di Pra PON seri II ini merupakan atlet pilihan hasil seleksi yang dilaksanakan di Sasana Tinju Hasanuddin, Kodam XIV Hasanuddin pada 15-17 November 2019 lalu.

‘’Tim tinju Sulsel yang ikut di Kejurnas Pra PON seri II di Bogor ini atlet pilihan hasil seleksi yang diikuti petinju-petinju dari beberapa daerah di Sulsel. Saya optimis target tambahan tiga atlet lolos ke PON di Papua bisa kami capai,” ujar Dufri Masihor yang diamini Albert Lala’ar.

Sebelumnya  Sulsel telah meloloskan lima petinjunya pada Pra PON XX seri I yang berlangsung 20 sampai 27 September 2019 di Lapangan Stadion Kie Raha, Kota Ternate, Maluku Utara.  Kejurnas tersebut diikuti 24 provinsi yang masuk dalam wilayah Tengah dan Timur. Kejurnas itu diikuti 234 petinju putra dan putri. Mereka tersebar di 17 kelas yang dipertandingkan.

Di ajang tersebut salah satu petinju Sulsel asal Kota Makassar, Josua Holy Masihor terpilih sebagai petinju terbaik nasional.  Atlet andalan Sulsel ini juga meraih medali emas di kelas 52 Kg putra.(riel)

Pos terkait