Kekayaan Prajogo Pangestu Hilang Rp177 Triliun

Prajogo Pangestu

INFOSULSEL.COM, JAKARTA | Kekayaan Prajogo Pangestu anjlok US$11,4 miliar atau Rp177,59 triliun (asumsi kurs Rp15.573 per dolar AS) dalam sehari pada Selasa (9/1/2024).
Dilansir dari Forbes, penurunan harta itu terjadi karena saham Barito Renewables Energy dan Chandra Asri Pacific, masing-masing anjlok 20 persen menjadi Rp5.400 dan Rp4.220. Dengan penurunan itu, kini kekayaan bersih Prajogo tersisa US$42,1 miliar atau Rp655,75 triliun.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Ezaridho Ibnutama mengatakan penurunan harga saham kedua perusahaan berkode saham BREN dan TPIA itu mencerminkan perubahan sentimen investor.

“Baik BREN dan TPIA berada dalam area overbought dan saham-saham jatuh ketika investor melihat peluang untuk mengambil keuntungan,” kata Ezaridho.

Ia mengatakan harga saham kedua perusahaan saat ini dinilai terlalu tinggi, meskipun prospeknya menjanjikan berdasarkan rencana ekspansi mereka.

“Mereka dinilai terlalu tinggi jika kita melihat matriks saat ini. Namun tidak (dinilai terlalu tinggi) jika kita melihat dengan matriks yang diperkirakan. Dengan mempertimbangkan kontribusi dan skalanya ketika proyek masa depan mereka selesai,” tutue Ezaridho.

Ia pun memperkirakan saham tersebut akan rebound pada akhir kuartal I 2024 masing-masing menjadi Rp5.300 dan Rp6.800.

Meski pun jatuh, harga saham perusahaan-perusahaan milih Prajogo sempat melesat drastis pada 4 Desember 2023 lalu.
Selain BREN dan TPIA, perusahaan Prajogo lainnya adalah PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

BRPT, yang IPO pada 9 Oktober lalu, melesat 33,99 persen secara year to date (ytd) atau sejak awal 2023 hingga sesi kedua perdagangan hari ini (4/12/2023).

Lalu perusahaan pertrokimia miliknya, TPIA, juga terbang 15,94 persen (ytd). BREN yang merupakan emiten geotermal juga melonjak 607,69 persen (*).

Pos terkait