Survei LSI: Andi Seto Tinggalkan Indira, Attock : Danny Pomanto Habis

Pasangan SEHATI

INFOSULSEL.COM, MAKASSAR | Pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Andi Seto Asapa – Rezki Mulfiati Lutfi  menunjukkan trend positif menjelang hari pemilihan walikota dan wakil walikota Makassar.  Pasangan yang dikenal dengan takeline SEHATI ini sudah menyalip dua pasangan lainnya yakni Indira Yusuf Ismail – Ilham Ari Fauzi dan Amri Rasyid – Rahman Bando.

Selanjutnya bukan tidak mungkin pasangan SEHATI memenagkan pertarungan Pilwali Makassar pada 27 November pekan depan. Hal tersebut berdasarkan hasil survei terbaru LSI Denny JA yang dilakukan dari tanggal 10 – 16 November 2024. Berdasarkan hasil survei itu, Andi Seto-Rezki bahkan meninggalkan Indira-Ilham cukup jauh.

Bacaan Lainnya

SEHATI berdasarkan survei itu memiliki elektabilitas 29,5%. Sementara pasangan INIMI hanya di angka 20.4%. Bahkan paangan Andi Seto – Rezki sudah mendekati paslon nomor urut 1, Munafri Arifudin – Aliyah Mustika Ilham. Pasangan MULIA memang masih teratas dengan elektabilitas 34,6%. Sedangkan paslon Amri Rasyid – Rahman Bando (AMAN) di posisi buncit dengan elektabilitas hanya 1,9%.

Analis Komunikasi Politik Dr Attock Suharto MSi mengatakan, jika hasil survei LSI Denny JA ini benar, tentu menjadi indikasi kuat jika pengaruh Wali Kota Makassar. ”Danny Pomanto sudah habis. Makanya, dia tidak bisa lagi memberi pengaruh signifikan pada sang istri, Indira. Siapapun yang melihat hasil survei LSI Denny JA ini, pembacaannya pasti akan ke situ,” kata akademisi UIN Datokarama Palu itu.

Alumni UIN Makassar ini mengatakan, sebagai keluarga pejabat yang berkuasa, Indira jelas punya insentif lebih. Modal kapital dan sosialnya juga banyak.

“Jadi kalau kemudian surveinya tertinggal dari pendatang baru seperti Andi Seto, orang pasti akan mempertanyakan pengaruh Danny Pomanto. Tidak akan ada yang bisa menyalahkan kalau muncul asumsi bahwa pengaruh Danny Pomanto sudah habis di Makassar,” katanya.

Tapi menurut Attock, masa jabatan Danny Pomanto sebagai walikota, belum habis. Jabatan Danny baru akan berakhir pada Februari 2024 mendatang ketika dilakukan pelantikan serentak kepala daerah kab kota se-Indonesia. Alumni Pasca Sarjana UIN Makassar ini lalu menyebut dua kemungkinan pemicu kondisi ini.

”Pertama, kondisi ini menjadi indikasi kuat bahwa Danny dalam membangun hubungan dengan warga Makassar semata-mata hanya berkelindan dalam relasi kuasa semata. Rendah ikatan emosional. Warga Makassar memilih hormat pada DP boleh jadi hanya karena statusnya sebagai wali kota. Bukan pada sosok dan karakternya sebagai pemimpin. Maka ketika kekuasaan itu memasuki senja, orang beramai-ramai siap meninggalkannya,” ungkap Attock.

Kemungkinan kedua, kondisi ini menegaskan begitu kuat penolakan warga Makassar kepada politik dinasti. Dari beberapa survei, warga Makassar sangat tidak permisif. Sementara figur yang terasosiasi pada dinasti politik di Makassar adalah Indira selaku istri Danny. “Kedua, pelajaran penting ini yang bisa kita petik dalam kondisi sekarang,” tegasnya.

Pandangan lain datang dari Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI, Toto Izul Fatah. Dalam konferensi persnya di Makassar, Rabu (20/11/2024) dia menyebut bahwa INIMI tetap punya peluang menyalip paslon di atasnya. Alasan dia, masih ada sekitar 33,8 % pemilih yang berkategori soft supporters.

”Yaitu, mereka yang sudah punya pilihan tapi masih bisa berubah dengan yang belum punya pilihan sama sekali. Namun, mereka harus bekerja sangat ekstra untuk mengejar ketertinggalan di pekan-pekan terakhir ini,” sebut Toto. (*/riel) 

Pos terkait