Andi Januar : Kaji Ulang Izin Reklamasi CPI

INFOSULSEL.COM, MAKASSAR — Tercemarnya Pantai Losari menjadi perhatian banyak pihak. Salah satunya anggota DPRD Sulsel Andi Januar Jaury Dharwis.

Wakil rakyat dari Fraksi Partai Demokrat ini mengatakan prediksi dampak lingkungan yang diproyeksikan dalam teknis izin reklamasi mengalami hambatan dari perubuhan iklim dan alam.

Bacaan Lainnya
‘’Bagaimanapun alam memiliki sistem tersendiri. Rekayasa Ilmu pengetahuan dan teknologi tetap tak mampu dibendung. Terjadinya pendangkalan di sepanjang Pantai Losari akibat tidak adanya sirkulasi perputaran air,” jelas Januar kepada INFOSULSEL.COM usai menggelar sosialisasi Perda Nomor 1 tahun 2011 tentang Kepariwosataan di Ombak Cafe dan Resto di Jalan Ujungpandang, Rabu (10/7/2019) siang.

Ia menyebut air sudah terjebak di teluk Losari sehingga terjadi sedimentasi yang sangat signifikan. Ini dipicu oleh aktivitas libah oleh masyarakat.

‘’Beragam sampah organik, padat, cair yang dibawa melalui arus air kanal bermuara ke laut. Di tambah lagi limbah yang berasal dari Sungai Tallo. Sehinga saat masuk ke laut sudah tak bisa lagi ditarik keluar,” katanya.

Oleh karena itu mantan Ketua DPC Partai Demokrat kota Makassar ini menegaskan Pemprov Sulsel harus meminta kepada pengembang Center Poin of Indonesia (CPI) untuk mengkaji ulang rekayasa lingkungan yang menjadi dasar izin reklamasi.

‘’Ada poin perjanjian yang harus ditaati terkait dampak lingkungan dan sosial. Ini harus dipenuhi oleh pengembang CPI,” ungkapnya.

Januar berharap Pemprov Sulsel harus melakukan kooordinasi dengan Syahbandar sebagai perwajilan Dirjen Perhubungan Laut di Sulsel. Sebab menurut Januar seluruh pesisir yang ada di Losari hingga CPI merupakan wilayah kerja Syahbandar.

Politisi yang hobby menyelam ini mengakui CPI yang berada di atas kawasan seluas 50 hektar (Ha) lebih ini adalah ikon baru kota Makassar. Ia berharap di kawasan ini bisa berwujud berbagai sarana dan prasarana serta fasilitas yang bisa menunjang keinginan publik tanpa mengabaikan lingkungan di sekitarnya.

“Karena itu CPI harus segera diikonkan milik publik. Jangan justru akses utama CPI yang dominan justru nilai komersilnya. Saya berharap masyarakat disugui wahana baru yaitu new Losari,” kata JJ sapaanya.

Meski bakal menjadi ikon baru Kota Makassar JJ juga berharap untuk tidak melupakan Losari yang menjadi bagian dari sejarah kota Makassar.

Harapan lain yang disampaikan Januar yakni fasilitas CPI bisa diakses oleh publik sebebas-bebasnya. Meskipun tetap dalam pengawasan pengelola CPI.

“Kami apresiasi kehadiran CPI sebagai episentrum area bisnis baru di kota Makassar. Tetapi bukan berarti mengabaikan dampak lingkungan yang menjadi kebutuhan hajat hidup orang banyak sehingga semua pihak harus berpikir keras untuk bagaimana berjalan pararel. Dan pasti CPI juga menghadirkan dampak sosial ekonomi yang terukur untuk Makassar dan Sulsel.(Asriel)

Pos terkait