INFOSULSEL.COM, MAKASSAR — Inisiatif untuk memperkuat layanannya guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 dengan nama gerakan ‘Kita vs Corona’ seperti yang disampaikan Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi, ternyata hanya isapan jempol belaka.
Buktinya di Makassar operator aplikasi layanan jasa angkutan online ini belum melakukan tindakan apa,-apa khususnya kepada para driver Grabcar sebagai upaya pencegahan penularan virus mematikan yang mewabah secara global tersebut.
Hal tersebut diakui Mujahiddin Malik, salah satu perwakilan Koalisis Driver Online Makassar saat dihubungi INFOSULSEL.COM, Kamis (19/3/2020).
Menurut dia, seharusnya manajemen Grab punya kepedulian terhadap pencegahan mewabahnya Virus Corona (COVID-19). Sebab kata dia, para driverlah yang berinteraksi langsung dengan konsumen di lapangan.
‘’Kami sadar bahwa driver itu bukan karyawan organik di Grab. Kami ini hanya mitra kerja. Tetapi manajemen seharusnya sadar bahwa sebagai perusahaan jasa pelayanan di bidang transportasi seharunya peduli terhadap pencegahan Virus Corona yang saat ini mewabah secara global, termasuk di Indonesia,” ujar lelaki yang akrab disapa Moja, ini.
Apalagi kata Moja, data pasien yang dikonfirmasi oleh pemerintah sampai Kamis (19/3/2020), yang positif terjangkit Covid-19 di Sulsel sudah ada dua orang. Total di Indonesia sudah mencapai angka 308 kasus, 25 orang di antaranya meninggal dunia.
‘’Korban makin bertambah, sebagai driver tentu kami sangat rentan terpapar Virus Corona. Sebab kami yang berinteraksi langsung dengan konsumen,” ujarnya.
Moja mengaku prihatin. Sebab operator aplikasi lain seperti Gocar sudah melakukan upaya antisipasi pencegahan COVID-19 dengan membagikan vitamin, masker, tisu dan melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke mobil milik para mitra kerjanya secara gratis mulai 18 sampai 31 Maret 2020.
Wakil Ketua DPRD Kota Makassar Adi Rasyid Ali merespon keluhan para driver. Ia menyayangkan sikap masa bodoh manajen Grabcar yang sama sekali tidak peduli terhadap nasib para driver dalam upaya pencegahan penularan COVID-19.
‘’Manajemen lain sudah peduli dengan membagikan vitamin, masker dan menyemprotkan cairan disinfektan ke mobil-mobil mitra kerjanya. Grab, apa yang sudah dilakukan untuk melakukan upaya pencegahan virus corona kepada para driver sebagai mitra kerjanya,” tanya politisi yang akrab disapa ARA ini saat ditemui INFOSULSEL.COM, Kamis (19/3/2020).
Ketua DPC Partai Demokrat Kota Makassar ini mempertanyakan komitmen manajemen Grab yang sama sekali tidak peduli degan kondisi yang terjajdi saat ini.
”Grab jangan hanya mengejar untung saja di Makassar, tetapi harus juga peduli dan empati terhadap mitra kerjanya yang jumlahnya ribuan orang di Makassar termasuk peduli kepada konsumen,” tegas politisi Partai Demokrat ini.
Menurut ARA para driver itu sangat rawan terpapar virus corona. Sebab mobilitas mereka sangat tinggi dan intensitasnya yang sering bertemu dengan orang banyak.
‘’Saya kira bukan hanya virus corona saja. Para driver yang sering berinteraksi dengan banyak orang dan jam kerja yang bisa sampai 24 jam rentan tertular penyakit lain. Kalau ada operator penyedia aplikasi tidak peduli terhadap mitra kerjanya, itu keterlaluan,’’ cetus legislator tiga periode ini.
ARA berharap tidak ada korban lagi di Makassar. Cukup dua kasus saja yang terjadi di Sulsel seperti yang baru diumumkan oleh pemerintah.
‘’Karena itu saya mengajak kepada masyarakat Makassar untuk bersama-sama mengantisipasi dan melindungi diri termasuk para driver agar aman dan juga penumpangnya selamat,” katanya.
Ketua Pengprov PEETINA dan Ketua Pengda IOF Sulsel ini juga meminta pihak-pihak penyedia aplikasi untuk memberikan kompensasi kepada para driver online selama masa tanggap darurat nasional ini.
‘’Apalagi Pemerintah Kota Makassar telah mengeluarkan Surat Edaran meliburkan sekolah-sekolah, dan pusat-pusat keramaian. Tentu pendapatan para driver akan berkurang karena aktifitas warga di luar rumah juga berkurang,” ujarnya.(riel)