INFOSULSEL.COM, MAKASSAR —Wakil Ketua DPRD Kota Makassar Adi Rasyid Ali angkat suara terkait peristiwa tewasnya seorang siswa SMP Athirah yang kabarnya terjatuh dari lantai delapan gedung sekolah yang terlertak di Jl. Kajolalido, Rabu (24/5/2023) pagi. ARA bahkan mempertanyakan sistem keamanan di sekolah tersebut yang dinilai tidak aman bagi keselamatan siswa.
‘’Peristiwa jatuhnya anak sekolah di Athirah harus diusut tuntas oleh aparat kepolisian. Selain itu pihak yayasan sekolah wajib lebih meningkatkan sistem keamanan. Jangan sampai penjagaaan untuk siswa terabaikan. Apalagi ini sekolah yang cukup bergengsi. Pembayaran sekolah di sana dikenal cukup mahal. Pertanyaan saya, kenapa bisa ada siswa yang terjatuh dari lantai 8. Bisa bebas terjun kebawah. Berarti safety di gedung tersebut perlu dipertanyakan,” tegas politisi senior asal Partai Demokrat Kota Makassar yang akrab disapa ARA ini saat dimintai komentarnya, Senin (29/5/2023).
Seperti diberikana sebelumnya seorang siswa SMP Athira berusia 15 tahun tewas setelah jatuh dari lantai delapan gedung sekolah di Jalan Kajoalalido, Kota Makassar, Rabu pagi (24/5/2023). Mayatnya ditemukan terkapar lapangan sekolah. Belum diketahui penyebab jatuhnya siswa ini.
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Akademis Jaury Makassar untuk mendapatkan pertolongan pertama. Namun sayang nyawanya tak tertolong. Untuk mengungkap fakta di balik peristiwa ini polisi tengah memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan.
Pihak keluarga korban menduga ada kejanggalan penyebab kematian salah satu anak pejabat Kementrian Perhubungan Basman Nafa Yasykura, ini.
GPS korban jauh dari TKP
Paman korban, Andy Setiadi mengungkap beberapa kejanggalan terkait kematian ponaanya itu. Ia menyebut kejanggalan itu berawal saat pihak keluarga menerima informasi korban terlambat ke sekolah. Ayah korban Benny Nurdin Yusuf lalu melacak posisi putranya. Dari situ posisi GPS diketahui sedang berada di daerah Taeng, Kabupaten Gowa.
Benny heran posisi GPS anaknya jauh dari sekolah. Kemudian menyuruh sang istri untuk mengecek wilayah Taeng. Jaraknya dari sekolah sekitar 17 km. Apalagi sang anak juga sudah terlambat sekolah.
Tapi belum sempat sang istri tiba di Taeng, Benny mendapat kabar dari sekolah bahwa sang anak tewas karena terjatih dari lantai 8 sekolah.