Aklamasi, Sarah Agussalim Perempuan Pertama Pimpin HMI Cabang Makassar

Sarah Agussalim terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum HMI Cabang Makassar pada Konferensi XLII yang berlangsung di Ball Room Marina Beach Hotel, Cafe Ombak Jl. Ujungpandang No.6 Makassar, Selasa dinihari (21/5/2024).(DOK)

INFOSULSEL.COM, MAKASSAR | Sarah Agussalim akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar pada Konferensi XLII yang berlangsung di Ball Room Marina Beach Hotel, Cafe Ombak Jl. Ujungpandang No.6 Makassar, Selasa dinihari (21/5/2024).

Pada pleno keempat dengan agenda  pemilihan ketua, delapan dari 11 kandidat menyatakan mundur dan meyerahkan kepemimpinan kepada Sarah Agussalim, wakil dari komisariat Perguruan Tinggi Fajar (Perti Fajar) Makassar.

Kongfercab diikuti 59 komisariat penuh. Mereka berasal dari  sejumlah  kampus yang ada di kota Makassar.  Sarah memang menjadi satu-satunya dari 11 kandidat yang maju dalam perhelatan regenerasi kepemimpinan di HMI cabang Makassar.

“Bismillahirrahmanirrahim. Saya, Sahra Agussalim, dari Komisariat Perguruan Tinggi Fajar. Dengan seluruh keikhlasan, dengan seluruh kepercayaan dari kandidat-kandidat yang akan membersamai dalam kepengurusan. Insya Allah saya siap memimpin HMI Cabang Makassar untuk yang lebih baik lagi kedepannya,” tegas Sahra yang disambut aplous seisi ruangan sesaat setelah didaulat menjadi ketua umum.

Terpilihnya Sahra sebagai Ketua Umum HMI Cabang Makassar merupakan sejarah baru  dalam regenerasi kepemimpinan HMI Makassar. Sebab sejak organisasi ini berdiri tahun 1962-63, inilah kali pertama seorang kader hijau hitam dari kalangan perempuan didaulat menakhodai lembaga mahasiswa tersebut untuk dua tahun kedepan.

Sebagai satu-satunya perempuan yang ikut dalam kontestasi ini, Sarah yang aktif di pengkaderan HMI, baik sebagai Master of Training (MoT), basic training maupun pemateri NDP HMI, nampak terlihat begitu enjoy.

Meski begitu dia tidak menampik masih ada segelintir orang di lingkungan HMI yang meragukan kepemimpinan perempuan menjadi ketua umum.

“Memang masih ada yang mempertanyakan  perempuan menjadi pemimpin. Bahkan ada yang cenderung patriarkis dan terlalu maskulin. Tapi, saya kira itu sudah tidak lagi menjadi dominan di lingkungan HMI,” ungkap  Sarah.

Menurutnya, HMI sebagai organisasi Islam modern,  diasah untuk berpikir progresif, tentu lebih terbuka diurusan muamalah.

“HMI saat ini harus bergerak lebih maju dan berakselerasi di perubahan zaman dan perkembangan pengetahuan. Tentu saja tanpa meninggalkan prinsip asas keislaman dan nafas NDP,” ujarnya.

Bagi Sarah, perempuan menjadi ketua umum di HMI, sudah biasa. Dia mencontohkan di komisariat. “Banyak perempuan yang jadi ketua umum. Di beberapa cabang, juga sudah sering. Bahkan salah satu ketua umum BADKO HMI Sulselbar pernah terpilih. Kakanda Ayunda Henny Handayani, misalnya,” tukas Sarah

“Saya kira ruang proses di HMI tidak harus dibatasi oleh jenis kelamin. Sebab kemampuan mengelola organisasi bisa dilakukan oleh siapa saja yang punya pengetahuan, pengalaman dan mau terus belajar serta mau bekerja sama,” tegas Sarah yang mengusung tagline Transfigurasi HMI.(riel)

Pos terkait