INFOSULSEL.COM, MAKASSAR – Dinas Sosial Kota Makassar masih terus bergerak melakukan penertiban dalam upaya penanganan pemberantasan Anak Jalanan (Anjal) dan Gelandangan Pengemis (Gepeng),
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Sosial Muhktar Tahir kepada INFOSULSEL.COM, Kamis (20/2/2020). Menurutnya, demi menekan angka populasi anjal dan gepeng pihaknya akan terus bergerak di 24 titik lampu merah dan tempat umum yang menjadi tempat mangkal.
‘’Jalan Veteran, sekitaran rujab gubernur, Jalan Rajawali dan beberapa titik lainnya akan kami razia,” tegas Utta, sapaannya.
Populasi anjal dan gepeng di Makassar saat ini diperkirakan ada sekitar 1.200-an orang. Populasi ini akan bertambah pada bulan Ramadhan dan jelang Idul Fitri dan hari-hari besar keagamaan lainnya.
‘’pada hari raya biasanya kami razia di beberapa titik rawan dan juga patroli ba’da sholat tarawih. Karena anjal dan gepeng biasanya marak di moment-moment tertentu. Mereka berasal dari luar Makassar,” ungkap Utta.
Terkait siapa dibalik (penggerak) anjal dan upaya melakukan tindakan Mukhtar mengaku bukan wewenangnya.
‘’Dinas Sosial hanya pembina dan melakukan rehabilitasi sosial. Kalaupun ada mafia anjal, masyarakat harus berperan aktif untuk melaporka ke Satpol PP sebagai penegak Perda. Tapi harus dilengkapi poto dan video, dan pengakuan saksi sebagai bukti,” katanya.
ANJAL.
Seperti di kota-kota besar lainnya di Indonesia, Kota Makassar juga marak oleh aktivitas gepeng dan anjal di sejumlah titik kota. Entah dari mana mereka datang. Yang pasti populasi gepeng kian bertamba, bak jamur di musim hujan.
Muhktar Tahir mengatakan bahwa maraknya gepeng di kota Makassar di akibatkan karna banyaknya pengangguran dan semakin minimnya lapangan pekerjaan.
“Salah satu penyebabnya karna adanya urbanisasi. Ini cukup berpengaruh. Ini pula yang menyebabkan bertambahnya pengangguran,” katanya.
Upaya meminimalisir jumpah populasinya pun sudah dilakjukan dengan rutin melakukan razia.
‘’Dari awal Januari sampai Februari ini kami telah ritin melakukan razia kebeberapa tempat yang biasa ditempati para gepeng dan anjal,” jelas Mukhtar.
Pada razia yang dilakukan belum lama ini ada dua orang gepeng terjaring dari RTM Rajawali. Keduanya adalah ibu dan anak. Mereka mengaku berasal dari Kabupaten Pangkep. ‘’Mereka juga sudah kami pulangkan ke kampung asal mereka,” kata Mukhtar.(calu/riel)





