INFOSULSEL.COM, MAKASSAR-— Pemerintah Kota Makassar baru menyalurkan 20.336 paket sembako kepada masyarakat tedampak covid-19. Masih tersisa 39.664 paket dari 60.000 paket sembako yang disiapkan Pemkot Makassar.
Bantuan sosial tersebut udah disalurkan di 136 kelurahan dari 153 kelurahan yang tersebar di 15 kecamatan di Kota Makassar. Masih ada 17 kelurahan yang belum kebagian.
Kecamatan Rappocini untuk sementara mendapat jatah terbanyak yakni 3.454 paket. Disusul kecamatan Tallo sebanyak 1.584 paket. Selanjutnya Biringkanayya 1.539 paket.
Sementara itu Kecamatan Panakkukang pun baru mendapat jatah 1.375 paket, Bontoala 1.384, dan Mariso 1.324 paket. Akan halnya Ujungtanah, yang sudah tersalur 1.320 paket, Kepulauan Sangkarrang 1.314, Kecamatan Makassar 1.289 paket dan Tamalanre 1.249 paket.
Untuk kecamatan Tamalate 1.205 paket, Wajo 913 paket, Ujungpandnag 862 paket, Kecamatan Manggala 790 paket dan Mamajang baru 734 paket.
Data penyaluran bantuan sosial untuk warga terdampak Covid-19 yang diterima INFOSULSEL.COM dari Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Mukhtar Tahir, Kamis (7/5/2020), sembako sebanyak 20.336 ini dibagi selama 10 hari. Dimulai 21 April sampai 30 April dilanjutkan 2 Mei 2020. Setelah itu tak ada lagi pembagian sembako sampai Kamis (7/5/2020) bertepatan hari terakhir PSBB tahap pertama.
Mukhtar Tahir yang dikonfirmasi menjelaskan penyaluran sembako tersebut selanjutnya akan diserahkan ke Kecamatan dan kelurahan.
‘’Selanjutnya sembako tersebut kami akan serahkan ke masing-masing kecamatan dan kelurahan untuk didistribusikan ke masyarakat,” jawab Utta, sapaan Kadinsos Kota Makassar saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp (WA), Kamis malam.
Dari data yang disampaikan Mukhtar Tahir, dari 60 ribu paket sembako yang disiapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar memang belum tersalur semuanya. Alasannya masih seperti alasan semula, data warga masih divalidasi. Keterlambatan validasi karena alasan banyaknya data yang dobel.
Mukhtar tidak menyebut sudah berapa data yang tervalidasi dan berapa data masyarakat Makassar yang masuk dalam database Dinsos Kota Makassar.
Yang pasti, sepertti yang dikeluhkan oleh masyarakat, penyaluran paket sembako bagi warga terdampak Covid-19 memang tidak merata. Di kelurahan Mandala Kecamatan Mamajang, misalnya sembako yang diberikan ke masyarakat sesuai data, baru 2 paket. Begitu juga di Kelurahan Parang, di kecamatan yang sama, yang terdisyribusi baru 5 paket.
Berbeda di Kecamatan Kepulauan Sangkarrang. Dari tiga kelurahan, di kecamatan termuda di Kota Makassar ini semua sudah kebagian sembako. Ketiganya yakni kelurahan Kodingareng, 541 paket, Barrang Lompo 294 paket dan Barrang Caddi 429 paket.
Jumlah penduduk kecamatan ini memang tidak seberapa. Hanya 14.531 jiwa. Terdiri dari 7.239 laki-laki dan 7.292 perempuan. Jumlah tersebut terbagi dalam 3.451 KK dan 57 RT serta 15 RW.
Sesuai data kantor Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Kota Makassar tahun 2019 sebanyak 1.404.776. Rinciannya laki-laki 755.969 dan perempuan 770.709 jiwa.
Untuk tingkat kecamatan penduduk terbanyak ada di Kecamatan Biringkanayya, 220.456 jiwa disusul kecamatan Tamalate 205.541 jiwa, Rappocini 170.121 jiwa dan Panakkukang 149.664 jiwa.
Kemudian Manggala 149.487 jiwa, Tallo 140.330 jiwa, Tamalanrea 115.843 jiwa, Makassar 85.515 jiwa, Mamajang 61.452 jiwa dan Mariso 60.499 jiwa.
Berikutnya Bontoala 57.197 jiwa, Ujungtanah 35.534 jiwa, Wajo 31.453 jiwa, Ujungpandang 29.054 jiwa dan paling bontot Sangkarrang hanya 14.531 jiwa.
Jika dibandingkan jumlah penduduk kota Makassar, dengan 60 ribu jumlah paket sembako yang disiapkan oleh Pemkot Makassar untuk masyarakat terdampak Covid-19, berarti hanya sekitar 4,28 persen dari jumlah masyarakat kota Makassar.
Sayangnya penyaluran sembako tersebut selain terlambat, juga tidak merata. Ada kesan Pemkot Makassar setengah hati memberikan bantuan kepada masyarakatnya. Tidak sebanding dengan jumlah anggaran yang digelontorkan untuk penanggulangan pandemi Covid-19 yang nilainya ratusan miliar.
Disisi lain pemberlakuan 14 hari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap pertama sudah berakhir. Untuk PSBB tahap kedua kembali akan berlangsung 8 Mei sampai 22 Mei.
Lalu kapan sembako tersebut bisa tersalur dan menyentuh seluruh masyarakat Makassar yang terdampak Covid-19? Menarik ditunggu janji-janji Penjabat (Pj) Walikota Makassar Iqbal S Sjuhaeb dan Kadinsos Kota Makassar Mukhtar Tahir. Semoga janji tersebut bukan sekadar janji manis dan isapan jempol belaka.(riel)