Papua Barat Protes Keputusan Hakim, Jendral Komaruddin Simanjuntak ‘Naik Ring’

Ketua Umum PP Pertina Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak saat meredam insiden di dalam venue tinnu PON XX Papua di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura.(FOTO: SRI SYAHRIL)

Beberapa saat pertandingan tertunda. Purnawirawan perwira tinggi bintang dua ini lalu turun setelah suasana kembali kondusif. Rangkaian pertandingan pun dilanjutkan.

“Insiden itu sebetulnya tidak by design. Spontan terjadi begitu saja. Saya lihat kalau dibiarkan situasinya bisa tidak bagus. Saya langsung naik ke ring untuk meredam situasi,” jelas Komaruddin Simanjuntak kepada wartawan usai insiden terjadi.

Menurut dia, hal seperti itu memang biasa terjadi di pertandingan manapun..Untuk meredam para suporter harus ada tindakan antisipasi. Termasuk mengantisipasi agar kejadian tersebut tidak terulang.

“”Caranya, harus ada langkah-langkah antisipasi. Termasuk wasit dan hakim yang bertugas. Sudah saya ingatkan. Khususnya mereka yang sudah tiga kali melakukan kesalahan. Saya tidak mau ada yang coba main-main. Kalau itu terjadi sanksinya berat. Bisa sampai satu tahun (wasit-hakim) mereka tidak bertugas,” tegas Komaruddin.

Konsepnya, menurut Komaruddin sudah ada. Ia bahkan sudah mengumpulkan wasit dan hakim. Dewan hakim juga sudah dibentuk.

Cabor tinju PON XX Papua dijadwalkan berlangsung 5-13 Oktober. Ada 143 petinju dari 28 provinsi yang lolos PON. Pada PON kali ini cabor tinju menyiapkan 68 medali. Masing-masing 17 emas, 17 perak dan 34 perunggu. Sementara itu jumlah kelas yang dipertandingkan ada 17 kelas. Di antaranya 10 kelas putra dan 7 kelas putri.(riel)

Insiden terjadi usai pengumuman hasil pertandingan di kelas terbang ringan (45-48 kg) putri antara Merlin Tomalata dari Papua Barat (sudut merah) dan wakil tuan rumah, Hana Kendi (sudut biru).(FOTO: SRI SYAHRIL)

Pos terkait