Lorong Garden Dipuji, Lorong Nasdem Dibully, Ryan : Mungkin Danny Sudah Sakit

Danny Pomanto menunduk saat menjabat tangan Ketua DPP Nasdem, Surya Paloh.(DOK)

INFOSULSEL.COM, MAKASSAR – Program Lorong Garden (Longgar) Pemkot Makassar yang digagas Moh Ramdhan Pomanto berbanding terbalik dengan  gagasan 1000 Lorong Nasdem yang ia gagas jelaang Pemilu 2019.

Jika Longgar mendapat pujian dari masyarakat, Lorong Nasdem justru dibully banyak pihak. Salah satunya di Kecamatan Tamalate. Seorang warga menggantungkan banner bernada kecaman. Memprotes simbol-simbol partai yang terpajang di mulut lorong.

“INI LORONG RAKYAT, BUKAN LORONG NASDEM !!! #LORONGNYA NENEKKU.”

Kecaman keras juga datang dari salah satu pengamat politik Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) DR Arqam Azikin. Ia menegaskan tidak ada istilah lorong partai atau lorong Nasdem.

‘’Tidak boleh ada lorong milik masyarakat yang diklaim oleh salah satu partai politik, apa pun itu,” tegas Arqam kepada wartawan.

Ia menegaskan jauh sebelum parpol tersebut lahir, sebanyak 6000-an lorong di masyarakat sudah lebih dulu hadir.

Doktor jebolan Universitas Hasanuddin (Unhas) ini menyebut Danny Pomanto yang juga adalah Walikota Makassar telah keliru karena mengkalim lorong warga milik partainya.

Sebelumnya Danny telah menggagas akan membirukan Makassar melalui 1000 lorong. Program tersebut dideklarasikan di depan Ketua Nasdem, Surya Paloh di Biring Romang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sabtu (23/3/2019), pekan lalu.

Di depan politisi Nasdem Danny mengumbar janji.  10 kursi ia janjikan untuk Nasdem di DPRD Makassar. Pada Pileg 2014 lalu partainya hanya meloloskan 5 wakilnya di DPRD Makassar.

Jauh sebelumnya Danny juga mengumbar janji yang sama. Tidak hanya di depan pengurus Demokrat. Janji Danny itu diutarakan di depan puluhan awak media dan disaksikan ratusan warga di rumah Ketua DPC Partai Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali saat Danny menghadiri acara buka puasa, 2018 lalu.

Secara tegas Danny mengaku akan membantu Partai Demokrat, partai yang menjadikannya Walikota berpasangan dengan Syamsu Rizal (Deng Ical) di Pilwali 2014 untuk periode 2014-2019.

Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini kembali mengusung Danny –Indira di Pilwali Makassar pada 2018 lalu . Demokrat bahkan menjadi satu-satunya partai yang berani berada di barisan DIAmi. Sementara 11 parpol lainnya berada rivalnya, Munafri Arifuddin-Rachmatika Dewi.  Termasuk Partai Nasdem.

Di Pilwali yang baru lewat Adi Rasyid Ali malah didaulat pasangan Danny-Indira menjadi Panglima Menara, Ketua tim  pemenangan.

Danny juga mengumbar janji membantu partai lainnya. Salah satunya partai pendatang baru, Perindo. Di partai ini istri Danny, Indira Jusuf Ismail menjadi caleg DPR RI.

Arqam menilai ucapan Danny ke pimpinan partainya itu hanya isapan jempol belaka. Ia menggambarkan sebagai  gaya bahasa hiperbola atau bahasa yang terlalu berlebihan.

‘’SP seharunya tidak mudah percaya begitu saja statemen politik tanpa dasar,” cetus Arqam.

Karena itu ia meminta Danny segera minta maaf kepada masyarakat Makassar karena telah mengklaim sejumlah lorong milik parpolnya.

Kritikan pedas juga datang dari Gubernur Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Sulawesi Selatan, Ryan Latief. Mantan Ketua Pengurus Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pengprov Pertina) Sulawesi Selatan ini mengatakan tidak elok lorong di branding partai.

‘’Lorong-lorong itu bukan punya nenek moyangnya Danny.  Bukan juga milik Nasdem. Karena itu Danny harus instopeksi diri. Sebab Walikota Makassar, bukan petuga partai. Dua milik semua rakyat Makassar,” cetus Ryan saat dihubungi Infosulsel.com, Kamis (28/3/2019).

Ryan mengaku heran melihat sikap Danny yang begitu panik menghadapi Pemilu 2019 ini. padahal, di  mata Ryan, Danny adalah pribadi yang baik.

”Karena itu saya sarankan sebaiknya Danny segera memeriksakan diri ke dokter. Jangan sampai dia sakit-sakit. Masa’, lorong yang jelas-jelas sudah ada sebelum Danny lahir diklaim sebagai lorong partainya. Ngga benar itu,” kata Ryan.

Seharusnya, diakhir masa jabatannya, Danny mampu meninggalkan kesan dan kenangan yang indah bagi masyarakat Makassar.

‘’Bukan malah menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Sikap Danny ini juga mengesankan kepanikan dia menghadapi Pemilu 2019,” sebut Ryan.

 

Penulis : Asril

 

Pos terkait