BMI Temukan Jajanan Berbahan Babi di Mall Pipo

Brigade Muslim Indonesia (BMI) Sulawesi Selatan menemukan adanya jajanan yang diduga berbahan babi di Phinisi Point Mall PIPO, Jalan Metro Tanjung Bunga. Makassar. Ketua BMI Sulsel, Muhammad Zulkifli, mengatakan temuan itu  hasil investigasi yang dilakukan oleh timnya.

“Mereka sangat terbuka menjual produk makanan haram berupa olahan babi tanpa mengindahkan sisi etika dan aspek nilai religi yang seharusnya dijaga dan dihormati,” cetus Muhammad Zulkifli, Rabu (31/7/2019).

Menurutnya, salah satu tenant  yang memperjual-belikan masakan olahan babi itu bersebelahan dengan produk halal lainnya. Dia mengatakan, produk yang dijual itu secara terbuka dan terang-terangan.

‘’Semestinya pengelola Mal Pipo menghormati ummat Islam sebagai kaum mayoritas di Kota Makassar. Apalagi, mayoritas pegunjung ke mall umumnya ummat Islam,” ujarnya.

Ia menyayangkan karena sama sekali tidak ada papan pemberitahuan yang jelas terkait daging haram yang dijual. Ia secara tegas mengimbau  kepada pihak pengelola untuk menghormati kaum Muslimin yang berkunjung ke Mall Pipo.

‘’Jika tenant jajanan haram tersebut masih berjualan, maka kami akan turun ke lokasi,” tegas dia.

Menanggapi temuan BMI Sulsel terkait dugaan penjualan penganan berbahan daging babi di public space Mall Pipo Wakil Ketua DPRD kota Makassar, Adi Rasyid Ali menegaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Makasar dalam hal ini instansi terkait untuk turun langsung mengecek  kebenaran kabar tersebut.

“Pemkot jangan diam. Mereka harus turun mengecek kebenaran kabar tersebut. Kepada owner Mall Pipo saya juga meminta agar lebih menjaga dan memperhatikan aspirasi masyatakat yang berkembang,” tegas ARA, sapaan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat kota Makassar ini.

ARA yang juga Ketua Pengda IOF dan Ketua Pertina Sulsel ini mengungkapkan temuan BMI ini diketahui setelah Ustads Das’ad Latif menyampaikannya melalyi SMS. Kabar tersebut membuatnya terkejut.

Penjualan olahan mengandung babi itu pertama kali diunggah di akun instagram Das’ad Latif, Selasa (30/7/2019). Unggahan itu mendadak menjadi sorotan publik. Namun setelah mendapat sorotan tenant tersebut ditutup.

Akun Instagram @dasadlatif1212 milik Dasad Latif, Ustaz yang juga dosen Ilmu komunikasi di Universitas Hasanuddin (Unhas) langsung  mengunggah video pernyataan bersama terkait penutupan salah satu restoran yang mengolah daging babi di salah satu Mall Kota Makassar.

Penutupan ini dimotori oleh aliansi jaga moral Makassar yang digawangi beberapa pemuka agama. Penutupan restoran ini merupakan hasil dialog bersama dengan pihak manajemen mall Pipo.

Dalam durasi video singkat itu, Dasad Latif selaku bagian dari Aliansi jaga moral Makassar memberikan peryataan terkait.

 “Beberapa waktu lalu, masyarakat kota Makassar dan Sulawesi pada umumnya dihebohkan oleh penjualan daging babi secara terang-terangan di public space. Ini tentu tidak menjadi kelaziman bagi masyarakat Bugis Makassar. Karenanya kami komunitas jaga moral, aliansi jaga moral Makassar datang ketempat ini, bertemu dengan bang Billi dan manajemen Pipo, Alhamdulillah direspon dengan baik,” ujarnya dalam akun instagramnya.

Video singkat ini direspon oleh ribuan warganet, ada yang merespon positif dan tak sedikit pula yang kritis. Sebagian besar dari komentar-komentar di postingan ini menyinggung tindakan kelompok ini yang dianggap mencederai toleransi keberagamaan. Walau begitu, banyak juga yang mengapresiasi tindakan itu karena restoran ini dianggap menciderai nilai masyarakat.

Kejadian seperti ini bukan hal yang baru bagi komunitas ini. Beberapa waktu yang lalu juga, komunitas ini menyinggung penjualan minuman keras di sebagian titik di Kota Makassar, salah satunya juga di Mall Pipo.

(Asriel)

Pos terkait