INFOSULSEL.COM. MAKASSAR— Wakil Ketua DPRD Kota Makassar Adi Rasyid Ali mengaku prihatin mendengar koleganya ustadz Andi Hadi Ibrahim ditersangkakan akibat kasus penjemputan jenazah Covid-19 di RSUD Daya, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) 27 Juni lalu.
Menurut legislator asal Partai Demokrat ini, di tengah kesibukannya sebagai anggota DPRD Makassar, ustadz Hadi selama ini mau mewakafkan dirinya sebagai pemandi jenazah. Ia bahkan masuk dalam tim Gugus Tugas Covid-19 di RSUD Daya.
”Apa yang selama ini dilakukan oleh ustadz Hadi adalah perbuatan mulia yang sangat-sangat jarang dilakukan oleh seorang yang sudah menjadi anggota DPRD tapi masih mau mewakafkan dirinya sebagai pemandi jenazah. Mungkin hanya beliau yang masih mau melakukan itu. Setidaknya ini bisa jadi bahan pertimbangan kemanusaiaan,” kata ARA sapaan legislator tiga periode ini saat ditemui di Dapur Ali, Jl. Urip Sumihardjo, Senin (13/7/2020) malam.
Pada saat almarhum meninggal pun, menurutnya belum ada hasil swap yang menyatakan almarhum positif terpapar Covid-19.
“Mungkin, karena pertimbangan itulah sehingga jenazah kemudian dimakamkan di TPU,” katanya.
Di mata Ketua DPC Partai Demokrat Kota Makassar ini ustadz Hadi merupakan sosok legislator yang bisa menjadi panutan. Selain sabar, orangnya pun, sangat sederhana.
”Orangnya sangat sederhana. Coba tunjukan saya, ada tidak orang yang sudah menyandang status anggota dewan tapi masih mau mewakafkan dirinya menjadi pemandi jenazah?’ tanya ARA, lagi.