Bagi Diza, selain menguji kemampuan atletnya, PON pertama bagi cabor Modern Pentathlon ini sekaligus dijadikan tempat bagi Pengprov MPI Sulsel mempelajari sistem pelaksanaan pertandingan.
‘’Saya berharap kedepannya kita bisa menjadi tuan rumah pelaksana kejuaraan nasional modern pentathlon di Sulsel,” kata adik kandung mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Pertina, A Reza Ali, ini.
Eksebisi Modern Pentathlon PON Papua diikuti 34 atlet dari 8 provinsi peserta. Masing-masing Papua sebagai tuan rumah, Sulse, Bali, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Riau.
Mereka memperebutkan enam medali emas dari enam nomor perlombaan. Nomor-nomor yang diperlombakan yakni yakni triathle putra, putri, laser run putra, putri, mix relay triathle, dan mix relay laser run.
Menariknya di eksibisi Modern Pentathlon, para atlet level Asia Tenggara yang sudah mendapatkan medali di SEA Games tidak boleh ikutan. Hal ini dilakukan demi kepentingan regenerasi. Yang bisa ikutan hanya atlet level dua yakni atlet daerah dan belum pernah mendapat medali di SEA Games.
“Untuk PON hanya menyertakan atlet level dua. Karena ini juga untuk persiapan menuju Asian Games di Tiongkok tahun depan,” tambah Diza Ali.(riel)