INFOSULSEL.COM, MAKASSAR | Kusuma Wardani, peraih medali perak Olimpiade 1988, meninggal dunia di kediaman pribadinya, Jalan Toddipuli XXII Blok 35 No. 36, Panakkukang, Makassar, Ahad dinihari (12/11/2023).
Olimpian cabang olahraga panahan itu meninggal dunia di usia 59 tahun karena sakit hipertensi yag dideritanya selama beberapa bulan terakhir ini.
Hal tersebut dibenarkan Amanda Fajriani, putri semata wayang Almarhumah Kusuma Wardani saat dihubungi INFOSULSEL.COM, Ahad pagi.
‘’Ibu meninggal tadi subuh di rumah. Rencana dikebumukan hari ini, Ba’da Ashar di Pemakaman Umum Sudiang,’’ kata Amanda, lirih.
Amanda Fajriani, kini hidup sendiri. Ayahnya, Adang Adjiedji yang juga seorang mantan atlet dan pelatih panahan nasional sudah lebih dulu meninggal pada 2003 silam. Hingga akhir hayatnya mendiang Adang Adjieji bersama sang istri, Kusuma Wardani menghabiskan waktunya sebagai pelatih pada club yang mereka dirikan, Phinisi Archery Club.
Sementara putri semata wayangnya, Amanda juga meneruskan karier kedua orang tuanya. Alumni Universitas Hasanuddin (Unhas) Jurusan Hubungan Internasional ini juga adalah atlet sekaligus pelatih panahan.
Menurut Amanda, sebelum meninggal ibunya, memang sempat di rawat di RS Hermina karena sakit hipertensi yang dideritanya. Sakit itu sudah diderita selama beberapa bulan terakhir. Akibat hipertensi itulah almarhum mengalami penyumbatan pembuluh darah.
Akhir pekan ini kondisi Kusuma Wardani memang menururun. Minggu dinihari, patriot olahraga peraih medali pertama Indonesia di Olimpiade itu akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di kediaman pribadinya.