INFOSULSEL.COM MAKASSAR – Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Mukhtar Tahir menyatakan, maraknya gelandangan dan pengemis ( gepeng) di Kota Makassar bukan hanya disebabkan faktor ekonomi. Menurut dia, juga karena adanya faktor kejahatan kolektif yang terorganisir oleh pihak-pihak yang disebutnya mafia.
“Tapi ada juga yang jadi gelandangan dan pengemis karena faktor mentalitas. Mereka ingin jalan pintas tinggal duduk, minta-minta dan dapat duit,’’ ungkap Mukhtar Tahir kepada INFOSULSEL.COM, Rabu (19/2/2020).
Terkait kasus ini, lanjut Mukhtar Tahir, sering juga ditemukan keterlibatan atau adanya obat-obat terlarang yang sengaja dari awal diberikan kepada calon-calon gepeng agar mereka mengalami ketergantungan dan mudah dieksploitasi.
“Ini suatu kejahatan dimana mereka menjadikan manusia sebagai komoditas. Melibatkan sewa menyewa anak, menyewa orang dan modus lainnya,” kata Utta, sapaanya.
Selain karena dorongan ekonomi dan adanya faktor kejahatan, faktor mentalitas juga menjadi salah satu pemicu munculnya gepeng.
Mukhtar Tahir mengakui masih ada beberapa titik di Kota Makassar yang belum terjangkau terkait gelandangan. Sehingga masih ada beberapa yang bersarang, baik pada hari biasa maupun pada hari-hari raya.
“Di beberapa titik memang masih ada. Bahkan meski kita sudah sering melakukan patroli tetap saja ada yang di dapat,” ujar Mukhtar.
Ia berharap kepada masyarakat, untuk ikut berperan dalam mengurangi gepeng di kota Makassar. Utamanya pada titik-titk yang sulit dijangkau oleh Dinsos.
“Kami membutuhkan partisipasi masyarakat, pada titik yg dimaksud supaya bisa ditertibkan,” jelasnya.
Tim terpadu Dinas Sosial Kota Makassar yang terdiri dari anggota Polri, Satpol PP, TRC Saribattang, dan beberapa anggota tim rutin melakukan patroli gepeng dan anak jaanan.(calu/riel)





