INFOSULSEL.COM, MAROS | Anggota DPRD Kabupaten Maros, Marjan Massere menuding mereka yang mengkampanyekan dan mencoblos Kotak Kosong adalah manusia berbentuk setan.
‘’Tolong sampaikan kepada tetangga kita. Saudara kita. Yang mengkampanyekan kotak kosong dan mau mencoblos kotak kosong, diingatkan. Kalau sudah diingatkan tidak mempan, dibacakan surat Yasin atau ayat kursi. Supaya setannya lari. Kalau sudah dibacakan ayat Kursi dan surat Yasin tidak mempan berarti dia manusia berwujud setan,’’ jelas Marjan Massere, Master Campaign pasangan calon Bupati Maros Chaidir-Moetazim, di depan puluhan relawan.
Video pernyataan anggota DPRD Maros dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) berdurasi 1 menit 22 detik itu kini beredar luas di media sosial.
Pernyataan kontroversial Marjan yang juga menjabat ketua KONI Kabupaten Maros itu menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Marjan menyampaikan hal tersebut di Posko Pemenangan calon Bupati Maros nomor urut 2, Chaidir-Moetazim di Jl. Flamboyan, yang juga rumah Chaidir, Selasa (29/10/2024). Ironisnya hal itu dengan tegas disampaikan di depan puluhan relawan yang didominasi kaum perempuan.
Marjan berpesan kepada mayarakat untuk tidak mendukung dan memilih Kotak Kosong pada Pilkada serentak 27 November 2024 nanti.
Kegaduhan ini menimbulkan respon negatif dari berbagai kalangan. Wahyu seorang pemuda di Kabupaten Maros, misalnya. Ia sangat menyesalkan sikap anggota DPRD Maros, ini.
“Tidak sepantasnya seorang wakil rakyat bicara seperti itu. Ini sama saja menyakiti hati masyarakat Kabupaten Maros dan merusak demokrasi,” tegas mantan aktivis mahasiswa ini.
Menurut kader HMI ini, Bawaslu dan KPU sudah berusaha sekuat tenaga menjaga kondusifitas Pilkada di Kabupaten Maros. Namun salah satu anggota dewan malah berusaha mencederai demokrasi yang ada.